Saya termasuk beruntung dapat mengenal serta menggunakan WordPress untuk kebutuhan membuat blog maupun website lainnya. Karena cukup banyak kemudahan yang bisa didapatkan dari WordPress ini. Termasuk salah satunya adalah untuk kebutuhan pencadangan. Atau biasa kita kenal dengan istilah backup. Berikut adalah informasi tentang Updraftplus: Cara Praktis Backup WordPress Otomatis.
Pada artikel sebelumnya, Saya pernah membahas tentang cara backup manual menggunakan cPanel Hosting. Pada konten kali ini, Saya akan mencoba menyampaikan pengalaman pribadi saat melakukan backup di blog WordPress self hosting menggunakan Updraftplus.
Merupakan salah satu plugin populer yang banyak dimanfaatkan pengguna WordPress untuk kebutuhan pencadangan. Mengapa cukup terkenal? saat Saya menulis artikel ini saja, pengguna plugin updraftplus sudah mencapai lebih dari 3 juta pengguna. Informasi selengkapnya dapat dilihat melalui halaman Plugin Pencadangan WordPress UpdraftPlus.
Ini dia yang pasti kita semua suka! Karena caranya mudah sekali, sama seperti saat kita menggunakan plugins WordPress yang lain:
Setelah plugin terinstall serta aktif, kita akan menemukan beberapa opsi penyimpanan backup yang telah tersedia secara gratis, antara lain adalah Google Drive dan Dropbox. Tersedia juga fitur pencadangan premium berbayar yang bisa kita coba seharga $1 USD untuk sebulan pertama. Dirmanto.web.id sendiri menggunakan fasilitas Google Drive untuk menyimpan backup gratis.
Selain dapat digunakan untuk melakukan backup manual, plugin updraftplus juga memiliki kemampuan untuk melakukan backup otomatis dengan tujuan berbagai penyimpanan gratis seperti pada gambar di atas.
Waktu pencadangan otomatis yang saat ini tersedia mulai dari setiap 2 jam sekali, setiap hari, setiap seminggu sekali hingga backup bulanan. Keren, ya?! Jadi, bisa disesuaikan dengan kebutuhan backup yang kita inginkan.
Saya sebenarnya sudah lama mengenal plugin updraftplus. Namun, baru sekitar beberapa pekan yang lalu menggunakannya. Ini dilakukan sebagai opsi tambahan pencadangan yang biasanya dilakukan secara manual. Dan tentunya sebagai pengalaman agar dapat berbagi pada tulisan ini. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan saat menggunakannya:
Sependek waktu menggunakan plugin ini, Saya belum menemukan kekurangan berarti sesuai dengan kebutuhan sekarang. Hanya satu saja yang mungkin jika boleh disebut sebagai kekurangan. Yakni, saat memasang plugin pada blog yang menggunakan shared hosting (non VPS), beberapa kali prosesnya sempat terhenti sehingga bisa saja menyebabkan data backup menjadi tidak lengkap.
Jadi, plugin updraftplus ini sangat cocok digunakan sebagai opsi utama backup maupun sekedar tambahan pencadangan. Paling tidak, semikian yang dirasakan oleh Saya sendiri. Untuk pengalaman lebih menyenangkan, silakan mencoba plugin backup gratis ini pada blog WordPress kamu, ya. Semoga bisa membantu dan bermanfaat.
Pakai yang Gratisan atau Premium? Bagaimana pengalamannya?
Ceritakan apa saja kendala yang pernah dialami atau mungkin apakah pernah mengalami error?
Walaupun untuk saat ini cukup bagi saya menggunakan plugin updraftplus versi gratis, namun Anda mungkin akan membutuhkan versi premium agar mendapatkan fasilitas tambahan sesuai dengan keperluan, seperti: pengaturan jadwal waktu backup secara lebih detail, serta tempat backup lebih dari satu lokasi penyimpanan saja.
Caranya mudah, silahkan gunakan tombol di bawah ini untuk memeriksa lebih lanjut terkait informasi harga terbaru berlangganan plugin updraftplus versi premium.