Mengenal 3 Pola Strategi Dalam Growth Hacking Startup
Mengenal 3 Pola Strategi Dalam Growth Hacking Startup Bisnis. Jika Anda termasuk salah satu yang ketika mendengar kata hacking kemudian berpikir tentang sesuatu yang memiliki kononasi negatif, maka anda perlu membaca informasi ini hingga tuntas. Hacking, tidak selalu berarti membobol sebuah sistem sekuritas online. Paling tidak dalam bisnis online, ada sebuah tahapan penting dalam mengembangkan bisnis yang dikenal dengan strategi dalam growth hacking startup. Berikut adalah uraiannya untuk Anda.
Sebelum berlanjut mengenal 3 pola utama dalam hal strategi melancarkan growth hacking startup, ada baiknya kita bersama-sama mengenal lebih jauh tentang apa itu Growth Hacking Startup.
Mengenal Apa itu Growth Hacking
Dirman Personal Blog sendiri baru mengenal istilah growth hacking ini pada pertengahan tahun 2020 yang lalu. Awalnya, istilah ini dikenal dengan nama grow hack yang dipopulerkan oleh Sean Ellis pada 2010. Jika kita coba lihat, istilah ini bermula dari dua kata utama, yakni grow dan hack, dimana bisa saja kita simpulkan bahwa ini adalah sebuah proses mengembangkan sesuatu dengan cara ‘meretas’. Apa yang diretas?
Dalam bisnis, baik itu offline maupun online. Ada beberapa unsur bisnis yang perlu menjadi perhatian utama selain modal usaha, antara lain adalah unsur marketing, kegiatan mengembangkan kualitas serta kuantitas produk atau jasa, dan segmentasi pasar. Nah, growth hacking sendiri adalah sebuah kegiatan khusus yang dilaksanakan untuk dapat memacu serta memicu sebuah startup bisnis untuk kemudian bisa memiliki perkembangan marketing, produk maupun jasa yang dijual serta meraih segmentasi pasar sesuai yang diinginkan pelaku bisnis, dalam waktu singkat.
Siapa Pelaksana Growth Hacking Startup ?
Sebelum bisnis dimulai, ada baiknya Anda sebagai pemilik dan pelaku bisnis utama membentuk sebuah tim khusus yang akan mengelola serta melakukan proses growth hacking startup ini. Sebagian besar mengenalnya dengan istilah Tim Growth Hacker. Hmm.. cukup seram ya namanya. Namun, bukan berarti tim tersebut adalah orang-orang tak dikenal yang berada dibelakang sebuah laptop dan mengerjakan sebuah kode-kode program peretasan. Tim ini bisa anda kenal dengan baik secara online maupun offline bekerja full time di kantor bisnis Anda.
Beberapa orang yang dapat Anda jadikan tim pelaksana growth hacking startup ini antara lain adalah para praktisis online dengan keahlian atau memiliki disiplin ilmu pada bidang pemrograman, desain grafis, sosial media, digital advertising, website engine. Biasanya, tim akan lebih ideal jika terdiri dari minimal 3 orang sesuai dengan keahlian masing-masing yang dimilikinya.
3 Pola Utama Strategi Growth Hacking Startup
Setelah Anda mengenali apa itu growth hacking serta konsep awal bagaimana melaksanakannya pada startup bisnis dan Anda sudah memiliki sebuah tim khusus, maka langkah selanjutnya adalah menerapkan beberapa pola-pola penting agar bisnis anda dapat segera berkembang dengan cepat. Berikut disampaikan 3 (tiga) pola utama strategi growth hacking startup bisnis untuk Anda.
1. Growth Content Marketing
Inilah awal kekuatan pertama dari growth hacking. Sebagian besar praktisi digital marketing bahkan mengakui bahwa konten adalah raja (content is king!). Ini akan berkaitan erat dengan proses mengembangkan bisnis tahap lanjut. Karenanya, persiapkan bersama tim, bagaimana menciptakan sebuat konten baik berupa bahasa tulisan iklan, gambar serta audio visual serta video pendukung penunjang content marketing, secara serius dan maksimal.
2. Growth Advertising
Setelah Anda siap dengan konsep serta hasil konten marketing yang mumpuni. Saatnya melakukan sebuah “push-ing” awal startup bisnis anda kepada calon pelanggan secara luas. Gunakan aset teknologi industri berupa media online sebagai langkah awalnya. Semisal dengan memanfaatkan fasilitas iklan pada sosial media populer atau bahkan membuat sebuah website profil bisnis sebagai pelengkap utama. Mengapa marketing advertising online? Selain lebih cepat prosesnya, beriklan secara online juga dapat menggunakan biaya logis, baik secara nominalnya maupun dampak yang didapatkan.
3. Growth Product Marketing
Nah, ini biasanya tahapan dimana kita sebagai pelaku bisnis sering lupa karena terlena pada proses content marketing dan advertising. Jangan lupa, kita berjibaku sekuat tenaga melakukan iklan secara offline maupun online, akan kurang baik hasilnya jika kita tak memperhatikan product maupun jasa yang sedang kita tawarkan tersebut. Menambah kualitas dengan memperbaiki kemasan produk menjadi lebih baik, misalnya. Adalah salah satu yang perlu dilakukan agar penjualan produk yang diakibatkan oleh kedua proses sebelumnya menjadi lebih maksimal.
Atau Anda bisa saja menambahkan sebuah proses lain untuk mendukung marketing produk, semisal dengan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk ikut memasarkan dengan cara menjual produk anda sebagai reseller. Jika anda memiliki sebuah website toko online, anda juga bisa menerapkan sistem referral untuk mendongkrak penjualan secara berkesinambungan. Silahkan memilih tipe mengembangkan penjualan produk yang sesuai dengan konsep bisnis Anda.
Mengenal 3 Pola Strategi Dalam Growth Hacking Startup
Semoga informasi ini dapat menjadi manfaat serta referensi pengetahuan bagi semua pembaca, terutama yang saat ini sedang berencana untuk membuat sebuah startup bisnis. Silahkan bagikan kepada yang lain jika dirasa artikel ini dapat menjadi sarana kebaikan bagi anda.