Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja

Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja
Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja

Beruntung dan Luar biasa bermanfaat!. Itulah yang langsung dirasakan oleh Dirman Personal Blog saat diajak langsung melihat bukti Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja ke beberapa lokasi sentra program binaan bersama teman-teman blogger serta rekan jurnalis.

Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja
Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja

Perjalanan baik bersama Dompet Dhuafa ini, terlaksana pada hari kamis, 30 Juni 2022 yang lalu. Jujur saja, awalnya sempat ragu untuk ikut atau tidak, mengingat salah satu lokasi yang akan dikunjungi berada cukup jauh dan ditempuh melalui jalan menanjak serta berkelok. Maklum, saya termasuk orang yang akan terbiasa mabuk darat jika menempuh perjalanan seperti itu, heuheuehe.

Journey to Agrowisata Bersama Dompet Dhuafa Jogja

Namun, bismillaah.. dengan niat yang kuat menjadikan ini sebuah pengalaman baik yang berharga, saya memastikan diri untuk harus ikut dalam perjalanan yang mengusung tema “Journey to JogAgrowisata Tebar Hewan Kurban 1443 H” ini.

Alhamdulillaah benar-benar #JadiManfaat. Bisa jadi karena senang bisa ketemuan dan jalan bareng (lagi) bersama blogger jogja setelah sekian lama tertahan. Dan selama perjalanan.. tidak sempat mabuk darat, tuh!, hehehe. Lalu kemana dan apa saja yang kami dapatkan? Simak terus ceritanya sampai selesai, ya.

1. Kunjungan ke Lokasi DD Farm Kulonprogo

Lokasi kunjungan ke Dompet Dhuafa Farm (DD Farm) di Kulonprogo ini sebenarnya bukan lokasi pertama yang kami sambangi. Namun karena momen ini pas dengan akan segera datangnya hari raya Idul Qurban 1443 H / 2022 M, maka tidak ada salahnya saya bercerita tentang yang satu ini dulu, ya.

Perjalanan penuh manfaat ini saya mulai dengan berangkat menuju titik kumpul yang sudah ditentukan oleh tim journey dompet dhuafa, kami berangkat bersama dari D’Omah Afi yang berada di ringroad selatan Jogja dengan menggunakan kendaraan yang telah tersedia.

DD Farm Kulonprogo Yogyakarta sebagai salah satu titik pemberdaya peternak

Menurut informasi yang kami dapatkan secara langsung dari narasumber, mas Yahya Satya Jati, di Indonesia, DD Farm sudah tersebar di beberapa wilayah seperti jawa barat, jawa timur, banten. Sementara di Sentolo Kulonprogo sendiri, mulai berdiri pada tahun 2019 dengan tampungan kapasitas hingga 300 ekor kambing.

Kunjungan ke Lokasi DD Farm Kulonprogo
Saat Berada di Lokasi DD Farm Dompet Dhuafa Sentolo Kulonprogo

Saat pandemi melanda di tahun 2020, DD Farm Sentolo Kulonprogo sempat bergeser fokus mengelola ternak sapi sebanyak 15 ekor.

Walaupun terhitung “masih muda” dalam hal pengelolaan ternak, namun dengan arahan serta program yang tepat yang dijalankan oleh dompet dhuafa, saat kami berkunjung, DD Farm Kulonprogo ini telah mampu mengelola ternak kambing hingga jumlahnya 900 ekor! Waaah.. luar biasa, ya!.

Bukti lain dompet dhuafa memiliki peran nyata memberdayakan masyarakat lokal khususnya peternak hewan qurban ini adalah dengan menjadikan warga sekitar yang mau diajak bergabung untuk belajar bersama mengelola ternak, mampu memiliki keahlian khusus dalam bidang peternakan. Salah satu caranya adalah dengan menggandeng tenaga ahli seperti di bidang kesehatan untuk membimbing para peternak.

Tak hanya kemudian mampu memberdayakan masyarakat sekitar dari sisi ekonominya saja. Nyatanya, Anak Buah Kandang (ABK), begitulah sebutan khusus untuk para peternak di sana. Saat ini bahkan sudah mampu menyuntik sendiri pada hewan ternak yang dikelola di DD Farm Sentolo Kulonprogo. Luar biasa manfaatnya, ya.. perputaran ekonomi menjadi lancar, keilmuan juga dapat.

Maka saya sendiri tak heran, jika kedepan para peternak khususnya warga setempat akan semakin memiliki kemandirian hidup bersama program binaan dari dompet dhuafa ini.

DD Farm Kulonprogo Jogja, siapkan hewan kurban terbaik!

Seperti yang sama-sama kita ketahui, bahwa saat ini dunia peternakan memang sedang mengalami cobaan dengan adanya wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Hal tersebut, tentu berdampak terhadap segala lini peluang peternakan seperti bertambahnya biaya perawatan kesehatan hewan ternak, berkurangnya animo pembelian dan lain sebagainya.

Hewan Ternak di DD Farm Dompet Dhuafa Sentolo Kulonprogo Yogyakarta
Hewan Ternak di DD Farm Dompet Dhuafa Sentolo Kulonprogo Yogyakarta

Namun demikian, dompet dhuafa telah sigap mengantisipasi hal tersebut. Pada dasarnya, DD Farm sebenarnya sudah selalu melakukan pemeriksaan standar kualitas (Quality Control) untuk semua ternak hewan kurban yang dikelola.

Untuk tetap menjaga hewan kurban sesuai dengan standar kesehatan serta hukum syariah, dompet dhuafa bahkan istiqomah berikhtiar dengan cara mendatangkan tenaga ahil kesehatan dan tim khusus untuk memeriksa kondisi ternak, setiap tahun.

Tak hanya itu saja, Dompet Dhuafa Farm bahkan menerapkan pemeriksaan serta pembatasan ketat bagi pasokan hewan yang akan masuk dan juga pengunjung. Ini terbukti saat kami menyambangi DD Farm Kulonprogo, terdapat tulisan “Kandang Kami LOCKDOWN” terpasang di depan arah masuk area peternakan.

Dompet Dhuafa Farm Menjadi Solusi Defisit Daging Hewan Kurban

Nikmat yang sudah Allah SWT sediakan berupa kesejahteraan yang seharusnya terjadi secara merata melalui momen Idul Qurban ini, tentu harus tetap terjaga. Risau rasanya jika di suatu tempat tertentu terlihat begitu berlimpah ruah daging kurban, sementara di tempat lain, mencium baunya pun, tidak.

Kondisi defisit (penumpukkan) daging hewan di beberapa daerah perkotaan ini memang terjadi. Sehingga distribusi pada wilayah terpencil perlu dilakukan. Mengacu pada catatan data dari Kementerian Pertanian saja, wilayah Jambi tercatat adanya potensi kekurangan sapi 219 ekor dan kerbau 61 ekor, Bangka Belitung butuh 1.832 ekor sapi dan 1.640 ekor kambing.

DKI Jakarta masih sangat butuh hewan kurban sapi (5.225 ekor), kerbau (39 ekor), dan kambing (20.418 ekor). Sementara untuk wilayah DI Yogyakarta sendiri, masih membutuhkan domba sebanyak 1.594 ekor dan kambing hingga 173 ekor.

Semangat inilah yang kemudian menjadikan dompet dhuafa menjalankan program Tebar Hewan Kurban. Dompet Dhuafa lebih memilih mengutamakan distribusi ke pelosok penjuru negeri untuk mencukupi orang yang membutuhkan. Yakni wilayah miskin, tertinggal, pedalaman yang belum pernah menikmati daging hewan kurban serta wilayah khusus dimana sedang terjadi bencana maupun rentan konflik.

Bahkan tak hanya melakukan distribusi merata ke seluruh pelosok negeri di Indonesia saja, Dompet Dhuafa juga membuktikan keseriusan peduli sesama dengan mendistribusikan hewan kurban bagi saudara kita di luar negeri, seperti Palestina, Suriah hingga Afganistan.

Pilih Hewan Kurbanmu Sekarang

Jika menilik tentang sekilas saja informasi di atas, tentu keyakinan untuk memilih dompet dhuafa sebagai sarana yang tepat untuk menyalurkan kemampuan kebaikan kita, terutama untuk sesama. Jangan lewatkan kesempatan yang hanya datang setahun sekali ini. Yuk.. berkurban sekarang.

Namun jika ingin mendapatkan informasi lengkap, kenali lebih jauh dan langsung pilih hewan kurban melalui halaman resmi Pembelian Hewan Qurban menggunakan alamat website https://digital.dompetdhuafa.org/kurban/bayar/28. Sudah tersedia hewan kurban standar hingga jenis premium, di sana.

2. Mina Padi: Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja

Seperti yang disampaikan di awal, kunjungan kami bersama dompet dhuafa amat sangat seru dan menghasilkan banyak sekali manfaat. Tak hanya jadi tahu soal peternakan, berikut adalah cerita saat berkunjung ke DD Fam Mina Padi di Sedayu Bantul.

Mina Padi  Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja
Mina Padi : Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja

Salah satu kawasan khas sebagai sentra pertanian

Mengapa demikian? Menurut penyampaian dari Bp. Nuryanto sebagai nara sumber kami, di area yang terbentang sawah seluas 35 hektar ini kebetulan mendapatkan sumber saluran air dari selokan mataram yang akan terus mengalir. Sementara warga juga sangat membutuhkan air. Adanya program mina padi ini, tentu akan membuat air dapat “singgah” dan meresap lebih banyak.

Di DD Farm Mina Padi binaan dompet dhuafa ini, sudah mampu memberdayakan hingga 34 petani yang berasal dari warga setempat. Sebagai inovasi, pola tanam sawah di Mina Padi ini menerapkan metode TAJARWO (Tanam Jajar Legowo), yakni merupakan sistem tanam yang memperhatikan larikan tanaman dengan pola tanaman berselang antara dua atau lebih baris tanaman padi dan satu baris kosong.

Menjadi sarana Edukasi bagi Warga Sekitar

Karena yang diusung adalah semangat pemberdayaan ummat dan masyarakat, tentu tujuan dari program DD Farm ini tak hanya melulu tentang mensejarterakan warga binaannya, namun bagi warga sekitar lainnya yang tertarik untuk bergabung, bisa juga mendapatkan ilmu serta edukasi yang serupa.

Hal ini terbukti dengan selalu diadakan pertemuan warga setiap hari sabtu wage, di mana dalam pertemuan tersebut juga disampaikan terkait terobosan dan cara baru tentang bagaimana mengolah lahan sawah yang lebih modern serta menghasilkan banyak peluang keuntungan.

Saya sendiri baru kali ini melihat langsung bagaimana menjadikan lahan sawah menjadi lebih berpotensi tinggi jika diolah secara inovatif.

Saya juga sempat mengajukan pertanyaan: “Mengapa kok ditanami ikan, pak?” “Sebenarnya, kita memang perlu banyak menggali dan bersyukur.. ekosistem yang diciptakan Allah SWT itu sudah final tak ada kekurangan, mulai dari air, lalu kemudian makanan/nutrisi yang tersedia secara otomatis saat ikan hidup berdampingan dengan padi”. Masya Allah, saya mengangguk pertanda paham sekaligus kagum dengan jawaban pak Nuryanto.

Setelah menikmati makanan khas bernuansa pedesaan, kami kemudian diajak melihat lahan sawah yang berpadu dengan ikan nila berenang sehat di kanan kiri sawah. Sungguh nikmat yang luar biasa!. Saya berharap bisa meneruskan pengalaman baik ini untuk keluarga di kampung saat mudik nanti.

Peran Nyata Dompet Dhuafa Dalam Memberdayakan Masyarakat Jogja — Akhir Perjalanan

Ada seteguk kesegaran Aloevera di Gunungkidul

Mount Vera Agrotech Nglipar Gunungkidul. Merupakan lokasi perjalanan terakhir kami sebelum kembali ke titik kumpul. Saat datang, sudah tersedia produk unggulan olahan dari bahan lidah buaya hasil budidaya warga binaan dompet dhuafa. Segarnya luar biasa, seteguk rasanya tak cukup, jadi saya ambil dua cup waktu itu, mumpung gratis!. wkwkwkw.

Ada seteguk kesegaran Aloevera di Gunungkidul
Ada seteguk kesegaran Aloevera di Gunungkidul

Seorang Anak Negeri yang Peduli Desa Sendiri

Dari cerita yang disampaikan oleh Ibu Sumarni sebagai narasumber kami, mas Alan, yang juga putera beliau inilah yang bisa dikatakan sebagai penggagas sebuah keberhasilan mengelola lahan kering menjadi sumber penghasilan.

“Awalnya itu tak sengaja”, kenang beliau. Karena kesibukan, lahan depan rumahnya yang sebelumnya ditanami tanaman lain menjadi sering mati karena tak sempat mengurusi. Kemudian mas Alan menyarankan menanam lidah buaya, agar tak terlalu riskan dari sisi perawatan.

Tak disangka-sangka, justeru kemudian menjadi sesuatu yang menghasilkan, bahkan tak hanya untuk keluarga, namun mampu juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi bagi warga sekitarnya. Memang kalau sudah rejeki, tak akan kemana, ya?

DD Farm Dompet Dhuafa Sebagai Pintu Awal Keberhasilan

Berkat bimbingan serta binaan dari dompet dhuafa, sekarang mas Alan harus pulang ke desa untuk menekuni lebih serius serta mengelola tanah tandus menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. Terbukti, salah satu produknya saja, dalam sehari bisa diproduksi sampai seribu cup, lho! hebat, yah.

Mount Vera Agrotech Nglipar Gunungkidul
Mount Vera Agrotech Nglipar Gunungkidul

Dan tak hanya itu, berkat pelatihan yang ditekuni, seluruh bagian dari tanaman lidah buaya ini bahkan bisa diolah menjadi makanan, minuman dan bahan lain seperti untuk campuran memasak nasi agar bisa lebih awet, tidak mudah basi.

Sempat mengaku kewalahan bahan karena permintaan produksi terus meningkat, saat ini Mount Vera Agrotech juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk menanam lidah buaya yang nantinya akan dibeli oleh home industri Rasane Vera untuk diolah menjadi aneka produk olahan aloevera layak konsumsi.

Itulah sekilas kisah cerita perjalanan Dirman Personal Blog bersama blogger Jogja dan rekan jurnalis dari Jakarta yang diinisiasi oleh tim Journey Dompet Dhuafa. Semoga menjadi inspirasi dan segera dapat ditiru sebagai peluang manfaat bagi seluruh pembaca blog ini.

Journey to JogAgrowisata Tebar Hewan Kurban 1443 H
Journey to JogAgrowisata Tebar Hewan Kurban 1443 H #JadiManfaat

Nikmat mana lagi yang engkau dustakan? jangan lewatkan saat kesempatan baik datang sebagai pertanda rasa syukur padaNYA, salah satunya adalah dengan cara berkurban setiap tahun. Terima kasih Dompet Dhuafa.

Suatu komitmen menghadirkan konten yang informatif, edukatif, dan akurat untuk para pembaca. Saya berusaha akan hal itu sampai saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *