Ingin Pikiran Terasa Tenang? Coba Lakukan Retrospeksi Diri

Apalagi jika akan membuat sebuah keputusan untuk hal yang cukup prinsipal. Terkait bagaimana perjalanan hidup selanjutnya, misalkan. Pikiran serta hati yang jernih tentu sangat diperlukan agar paling tidak semua resiko dan kemungkinan dapat dipahami sejak awal, lebih bagus lagi jika langsung bisa ditemukan solusinya. Anda Ingin Pikiran Terasa Tenang? baca hingga selesai beberapa cara mudahnya dalam artikel ini.

Apa itu Retrospeksi?

Secara bahasa, berdasarkan apa yang tercantum pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), retrospeksi memiliki definisi kenangan kembali, pandangan balik. Namun jika dikaitkan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, makna dari arti retrospeksi adalah sebuah kemampuan manusia untuk menggali dan menilai tingkat keberhasilan sebuah keputusan yang telah diambilnya di masa lampau.

Cara mudah menerapkan retrospeksi sejak dini

Faktanya, perjalanan kehidupan seseorang tetap akan membawa Ia terhadap momen tertentu di mana sebuah keputusan perlu diambil dan bahkan diukur tingkat resiko hingga keberhasilan yang akan dicapai. Itulah sebabnya, arti retrospeksi adalah tak hanya sekedar sebuah bahasa, namun juga berupa kemampuan.

Jika tak terbiasa memiliki paradigma bagaimana cara menerapkan retrospeksi, tentu sesorang akan selalu merasa sulit saat akan mengambil sebuah keputusan, dan lebih bahaya lagi jika ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi, maka seseorang tersebut akan mudah merasa gagal total hingga menimbulkan rasa kecewa bahkan depresi.

Dalam sebuah keluarga kecil, berikut merupakan beberapa cara mudah agar terbiasa memiliki pola pikir yang retrospekstif:

• Biasakan melibatkan seluruh anggota keluarga saat akan mengambil keputusan bersama.
• Libatkan masa lalu, baik berupa keberhasilan maupun kegagalan yang dapat dijadikan sebagai barometer serta evaluasi saat akan mengambil keputusan baru.
• Temukan suasana yang pas agar tak terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Manfaat Retrospeksi

Jika sudah terbiasa, maka sebenarnya manfaat dari retrospeksi ini cukup banyak. Tak hanya dalam segi pengambilan keputusan yang bersifat kecil namun juga akan memiliki manfaat saat seseorang dipercaya menjadi seorang pemimpin.

Manfaat tersebut antara lain adalah: membentuk rasa lebih percaya diri saat mengambil keputusan berdasarkan pengalamannya di masa lalu, lebih jeli melihat tingkat kemungkinan berhasil atau tidaknya sebuah keputusan yang akan diambil dan akan lebih legowo serta tetap berani dalam mengambil keputusan-keputusan yang akan datang menghampiri kehidupannya.

Pengalaman pribadi menerapkan retrospeksi

Seperti halnya yang sedang saya alami sendiri saat ini. Saya sedang dihadapkan kepada sebuah pilihan untuk bagaimana caranya berpindah dari satu tempat ke suatu tempat yang lain dengan tujuan lebih memiliki peluang dalam hal melakukan ikhtiar.

Retrospeksi, menjadi salah satu modal yang mempengaruhi saya dalam mengambil keputusan tersebut. Karena berpindah ke tempat baru, apalagi harus memulai sebuah usaha baru juga nantinya, bukan merupakan suatu keputusan yang mudah.

Namun berkat retrospeksi diri, saya dapat dengan cepat menemukan apa saja resiko yang harus dihadapi hingga bagaimana cara menyediakan solusinya. Lalu bagaimana dengan hasilnya, apakah akan mulus sesuai dengan yang diharapkan?

Itu perkara yang pasti harus diterima dengan kesiapan. Berharap yang terbaik, bersiap jika sesuatu hal yang belum pas dengan harapan akan mungkin terjadi.

Sudah pernah melakukan retrospeksi diri?

Bagaimana dengan Anda? apakah masih seringkali galau saat menimbang untuk kemudian membuat sebuah keputusan penting? Coba retrospeksi diri. Setiap orang tentu memiliki kemampuan yang berbeda. Termasuk juga Anda. Namun yang terpenting adalah kita sudah berani untuk mengukur kemampuan diri agar dapat melangkah dengan hati dan pikiran yang sudah pasti.