Kamu mungkin pernah dengar, katanya bisnis properti itu “nggak pernah rugi”. Katanya, harga tanah dan bangunan selalu naik, peminatnya banyak, dan bisa jadi sumber passive income yang stabil. Tapi kenyataannya, banyak juga yang masih ragu buat mulai—alasannya klasik: “Modal gue nggak cukup”, “Takut ketipu”, atau “Belum ngerti caranya”.
Padahal, kalau dilihat lebih dalam, bisnis properti itu nggak selalu harus dimulai dari modal miliaran rupiah. Bahkan kamu bisa banget memulainya dari kecil, misalnya jadi perantara properti (makelar), patungan investasi, atau bahkan nyewain satu kamar kosong di rumah sendiri. Intinya, yang penting kamu tahu caranya dan siap belajar dari prosesnya.
Buat kamu yang masih pemula tapi pengin coba masuk ke dunia properti, tenang aja semua orang juga pernah jadi pemula. Yang penting, kamu tahu langkah awal yang perlu disiapkan, apa aja yang harus diperhatikan, dan bagaimana biar kamu bisa bertahan (dan berkembang) di tengah persaingan. Yuk, kita bahas bareng dari dasar!
Langkah Realistis Tanpa Harus Tajir Duluan
Kenapa Bisnis Properti Layak Dicoba?
Pertama-tama, kita bahas dulu alasan kenapa banyak orang berlomba-lomba masuk ke dunia properti. Properti itu salah satu jenis investasi yang secara umum stabil dan jangka panjang. Nggak seperti saham yang bisa fluktuatif setiap detik, harga tanah dan bangunan cenderung naik dari tahun ke tahun. Apalagi kalau lokasinya strategis—misalnya dekat kampus, jalan besar, atau pusat kota nilai propertinya bisa naik berkali-kali lipat dalam beberapa tahun.
Selain itu, properti juga bisa jadi aset produktif. Maksudnya, kamu nggak harus nunggu dijual baru bisa dapat untung. Properti bisa disewakan dan menghasilkan pemasukan rutin tiap bulan. Inilah yang sering disebut sebagai passive income. Bisa dari kos-kosan, rumah kontrakan, ruko, bahkan unit apartemen.
Dan yang nggak kalah penting: properti itu kebutuhan pokok. Selama orang butuh tempat tinggal, bisnis ini bakal terus hidup. Jadi kamu punya peluang yang cukup besar kalau tahu cara mainnya.
1. Kenali Dulu Jenis-Jenis Bisnis Properti
Sebelum terjun langsung, penting banget buat tahu jenis-jenis bisnis properti yang bisa kamu coba. Karena ternyata, properti itu luas banget—nggak cuma soal beli rumah terus dijual lagi. Beberapa contoh model bisnis properti yang cocok untuk pemula antara lain:
Makelar atau Agen Properti Cocok buat kamu yang minim modal tapi jago komunikasi. Tugas kamu adalah membantu menjual atau menyewakan properti orang lain, dan kamu akan dapat komisi dari transaksi yang berhasil.
Flipping Properti Ini adalah strategi beli rumah second dengan harga miring, direnovasi sedikit, lalu dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Keuntungannya bisa cukup besar, tapi butuh riset dan timing yang tepat.
Sewa Kos atau Kontrakan Kalau kamu atau keluargamu punya rumah kosong atau kamar nganggur, kenapa nggak disewain aja? Ini cara mudah buat mulai menghasilkan dari properti tanpa harus beli baru.
Investasi Kavling Tanah Modalnya relatif lebih kecil dibanding rumah, tapi punya potensi kenaikan nilai yang tinggi, terutama di wilayah berkembang atau yang dekat dengan pembangunan infrastruktur baru.
Sewa Harian (Short Stay) Model ini cocok di kota besar atau destinasi wisata. Kamu bisa sewakan properti lewat platform seperti Airbnb atau Traveloka. Tapi kamu juga harus siap dengan effort untuk maintenance dan promosi.
2. Mulai dari Riset Pasar
Langkah awal yang paling krusial dan sering diabaikan pemula dalam bisnis properti adalah riset pasar. Jangan langsung beli properti hanya karena “katanya murah”, atau karena “feeling” kamu bilang itu bakal cuan. Kamu perlu tahu lokasi mana yang sedang berkembang, siapa target pasarnya, dan seperti apa tren harga di sana.
Misalnya, kalau kamu mau main di kos-kosan, cari daerah dekat kampus atau kawasan industri. Kalau mau sewa harian, cek dulu tempat wisata atau pusat bisnis terdekat. Kamu bisa pakai situs seperti Rumah123, OLX Properti, atau bahkan tanya-tanya ke warga lokal buat tahu kondisi real di lapangan.
3. Hitung Modal & Biaya Biaya Lainnya
Satu hal yang sering bikin orang mundur sebelum mulai: soal modal. Tapi kenyataannya, banyak juga model bisnis properti yang bisa dimulai dengan modal minim. Jadi, kamu harus realistis dan tahu cara ngatur dana yang kamu punya.
Coba buat perhitungan sederhananya dulu:
Harga beli properti atau tanah
Biaya notaris dan balik nama
Biaya renovasi (kalau perlu)
Pajak properti
Biaya iklan atau pemasaran
Kalau kamu belum punya cukup modal buat beli sendiri, pertimbangkan opsi lain seperti:
Patungan bareng teman/keluarga
Jadi makelar dulu untuk kumpulin modal
Sistem sewa-beli atau kerjasama bagi hasil
Yang penting, jangan gegabah ambil pinjaman tanpa tahu bagaimana cara mengelolanya. Kalau belum paham tentang kredit properti atau KPR, lebih baik pelajari dulu sebelum ambil keputusan besar.
4. Bangun Jaringan, Jangan Main Sendirian
Bisnis properti itu dunia yang penuh koneksi. Semakin luas jaringan kamu, semakin besar peluang yang bisa kamu dapatkan. Misalnya, kamu kenal notaris terpercaya, bisa dapat biaya legal yang lebih hemat. Kenal kontraktor, bisa tahu harga renovasi yang masuk akal. Atau kenal agen properti, bisa diajak kerja sama jualan.
Mulailah gabung ke komunitas properti, baik online (seperti grup Facebook, Telegram) atau offline (ikut seminar, workshop, atau networking event). Selain dapet ilmu, kamu juga bisa dapet mentor atau partner bisnis yang bisa bantu kamu berkembang.
5. Maksimalkan Teknologi dan Media Sosial
Zaman sekarang, orang cari properti itu udah jarang lewat brosur atau spanduk. Semuanya udah serba online. Kamu bisa pasang iklan gratis di situs properti, bikin akun Instagram khusus properti, atau bahkan bikin video review rumah di TikTok. Konten yang menarik bisa banget bantu naikin exposure properti kamu.
Contohnya: upload video walkthrough rumah yang mau kamu jual, kasih caption informatif, dan jawab semua komen dengan cepat. Orang lebih tertarik kalau merasa kamu responsif dan paham apa yang kamu tawarkan. Nggak perlu terlalu serius—asal konsisten, kamu bisa bangun reputasi yang baik di mata calon klien.
6. Terus Belajar dan Pantau Tren
Bisnis properti adalah industri yang terus berubah. Lokasi yang dulunya “nggak laku”, bisa jadi incaran semua orang dalam waktu 2–3 tahun kalau ada pembangunan infrastruktur besar. Makanya kamu harus rajin baca berita, ikuti update pasar, dan terus belajar dari pengalaman.
Kamu bisa baca buku properti, ikut pelatihan online, atau bahkan belajar dari YouTube dan podcast. Jangan pernah anggap kamu udah tahu segalanya, karena kadang yang bikin kita rugi bukan karena kurang modal, tapi karena kurang informasi.
Kesimpulan
Masuk ke dunia properti emang butuh persiapan. Tapi jangan keburu minder duluan karena lihat orang lain sudah punya banyak aset. Semua pebisnis properti besar juga dulunya mulai dari nol, dari belajar cari properti murah, dari bantu-bantu jualin rumah orang lain, dari satu kamar kos-kosan.
Kuncinya ada di kemauan buat terus belajar, keberanian ambil langkah pertama, dan kesabaran dalam membangun. Kalau kamu konsisten dan terus berkembang, bukan nggak mungkin kamu bisa jadi pemain besar di dunia properti suatu hari nanti.