Kran Air Tanpa Sentuh Berbasis Infra Merah
Kran Air Tanpa Sentuh Berbasis Infra Merah ini, dapat diterapkan pada fasilitas umum, seperti tempat wudhu masjid, area cuci tangan di taman wisata kota maupun lokasi publik lainnya.
Pengalaman berharga ini, Dirman Personal Blog dapatkan saat mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat oleh beberapa mahasiswa dari Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), kota Yogyakarta, di Masjid Baiturachim Patangpuluhan Jogja.
Tujuan Serta Manfaat Kran Air Tanpa Sentuh
Karena kebetulan pada waktu pelatihan membuat rancang bangun kran air tanpa sentuh ini masih dalam masa pandemi wabah penyakit virus covid-19, maka para mahasiswa program sarjana teknologi rekayasa elektromedis fakultas sains dan teknologi Universitas PGRI ini, memiliki maksud sebagai berikut :
- Tujuan Utama: Mencegah kontak fisik antara jamaah dengan kran air ketika berwudhu yang memungkinkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
- Manfaat #1: Menekan penularan virus Covid-19 yang disebabkan oleh kontak fisik.
- Manfaat #2: Dalam rangka memenuhi Tri Dhrama perguruan tinggi bagi dosen pemula.
Alat dan Bahan Untuk Membuat Kran Air Tanpa Sentuh
Setelah melihat hasil dari rancang bangun kran air tanpa sentuh berbasis infra merah ini, alat maupun bahan yang diperlukan tidak terlalu sulit. Artinya, alat dan bahan pendukung bisa didapatkan di toko bangunan setempat yang dekat dengan tempat tinggal Anda. Berikut adalah beberapa alat yang dibutuhkan:
- Sensor Infra Merah
- Selenoid Valve
- Kit Relay 12 Volt
- L Drat 3/4
- Shok Drat 3/4
- T 3/4
- Pipa Paralon Wavin 3/4
- Lem Khusus Paralon
- Kabel Pelangi
- Adaptor Arus DC 12 Volt
1. Logika Metode Rancang Bangun
Sensor infra merah akan berfungsi sebagai alat deteksi jarak yang dapat disesuaikan antara 6 cm sampai dengan 80 cm). Output dari sensor ini menggunakan logika satu (tegangan 5 volt) dan logika nol (gnd). Sensor ini bekerja pada tegangan 5 vdc dengan arus 100mA.
Kran selenoid, dapat berfungsi untuk mengontrol pembukaan dan penutupan katup, yang bisa bekerja maksimal pada tegangan 12 volt dengan kisaran besar arus hingga 300 mili amper. Sedangkan untuk Relay, dimaksudkan agar memiliki komponen elektromekanikal yang terdiri dari coil dan saklar serta switch agar dapat menghantar listrik tegangan tinggi walaupun dengan arus kecil (low power).
2. Skema Penerapan Kran Air Tanpa Sentuh
Jika sudah terbiasa dengan skematik alat elektronik, tentu tidak akan menemukan kesulitan setelah membeli alat-alat seperti tersebut di atas. Apalagi, anda sudah mahir dalam dunia solder-menyolder, ya. Mungkin hanya membutuhkan waktu serta ketekutan saja dalam mengerjakannya.
Manfaatnya tentu tak hanya saat pandemi saja, mengingat fungsi umum dari model kran tanpa sentuh ini adalah juga untuk menghindarkan kontak langsung, maka kedepan tentu akan menjadi sebuah gaya hidup yang lebih sehat untuk aktivitas mencuci tangan yang dilakukan masyarakat pada area publik.
Terima kasih kepada para mahasiswa PGRI Yogyakarta yang telah memberikan pelatihan ini lengkap dengan hasilnya, sehingga langsung dapat digunakan untuk kepentingan umum.
Mahasiswa yang terlibat : Pebri Prihatmoko, S.Pd, M.Eng. Danang Widyawarman, S.ST, MSc. Dena Anugrah, S.Pdm M.Pd. Herendra Sella Wismaya, S.Si, M.Si. Semoga informasi ini juga dapat bermanfaat bagi semua pihak serta pembaca blog.
Mantul Kang Dirman , insya Allah besok tiap semester bersambung dengan judul yang lain.
Waah.. dikunjungi pak Dosen. Siap, pak.. semoga selalu menjadi sarana manfaat.