Ingat Allah SWT Saat Susah

Ingat Allah SWT Saat Susah
Ingat Allah SWT Saat Susah

Ingat Allah SWT Saat Susah. Pernah mengalaminya? kalau saya pernah beberapa kali, bahkan sekarang sedang berapa pada kondisi tersebut. Memalukan? bagi saya pribadi tidak. Bahkan termasuk beruntung, karena mungkin saja perbuatan kita belum cukup kebaikan untuk mengantarkan kita mendapatkan ridho dari Allah SWT. So.. mudah-mudahan cerita ini dapat menjadi manfaat.

Ingat Allah SWT Saat Susah
Lokasi: Pantai Goa Cemara, Bantul, Yogyakarta.

Jika merunut kebelakang, banyak sekali kesombongan-kesombongan yang kadang saya sendiri tidak dalam kondisi berpikir untuk menyadari perbuatan tersebut. Ambil saja salah satu contoh nyata ketika bekerja.

Saya mempunyai anggapan ngawur, bahwa apa yang saya dapat, waktu itu disebut dengan GAJI, adalah murni merupakan hasil jerih payah (dalam bahasa sunda disebut: aduglajer) sendiri. Tidak ada hasil campur tangan orang lain, apalagi Allah SWT.

Demikian pula pada episode selanjutnya ketika berkesempatan memulai usaha mandiri, saya mengira bahwa apa yang diusahakan, kemudian didapatkan, seratus persen adalah polah tingkah usaha sendiri tanpa dibantu sesiapapun yang nyata, apalagi ghoib. SUNGGUH KESOMBONGAN yang bosok!! dan tidak termaafkan sama sekali.

Jangankan bisa memberi berjuta-juta kepada yang lain, lima ratus rupiah saja, terasa eman-eman! walaupun pada akhirnya mau memberi, tapi kemudian tersirat anggapan bahwa saya lebih baik darinya. Duh.. Gusti..

Perilaku yang sungguh merupakan tindakan jahiliyah

Jika sudah semakin sering melakukan hal demikian di atas, maka biasanya Allah SWT akan menegur kita, masih untung lho.. kita berkesempatan atau masih punya jatah untuk ditegur, coba kalau tidak, maka diri kita akan semakin membusuk, tidak memiliki nilai sama sekali, di mata siapapun, bahkan di mata apapun!.

Ingat Allah SWT Saat Susah, maka kondisi inilah yang kemudian sering hinggap pada diri saya. Menyesakkan memang, apalagi jika yang dianggap oleh manusia sebagai sebuah malapetaka, kekurangan, adalah berupa materi, finansial, UANG!.

Maka lagu lama akan terus berdendang : Yang dahulu dekat tetiba menjauh. Yang dahulu mendukung tetiba mencaci. Yang dahulu menemani sekarang memusuhi. Yang dahulu akrab saat ini berjarak. Hidup jadi sepi, sendiri, terpojok.

Siapapun.. keluarga, saudara dekat, apalagi hanya sebagai teman. Namun memang tidak semuanya.. Allah SWT akan menyediakan sedikit saja (biasanya hanya hitungan jari), orang yang kemudian menolong, bahkan memuliakan kita disaat terperosok jatuh dalam jurang hitam. Di sinilah tolak ukur yang berlaku atas sebuah kenyataan yang bernama kebenaran akan terlihat jelas.

Ketika kebanyakan orang tidak mampu melihat atas keadaan yang sebenarnya, maka segelintir orang yang “disiapkan” oleh Allah SWT ini akan bisa melihat titik yang sembunyi/disembunyikan oleh kenyataan pahit yang sedang membalut kita.

Orang tersebut yang kemudian akan mengurai pelan-pelan dari mana titik awal kesalahan kita hingga akhirnya memisahkan titik tersebut pada jalan yang seharusnya kita tempuh, dari dulu.

Jalan tersebut adalah, mengingat Allah SWT. Ya.. ketika susah, kenapa tidak? dengan harapan kedepan bisa selalu menggali kesempatan menuju sesuatu yang ideal, yakni mengingat Allah SWT dalam keadaan sempit maupun lapang.

Ingat Allah SWT Saat Susah, jangan pernah sekalipun berpikir bahwa apa yang kita dapat dan miliki saat ini, sepenuhnya buat kita, pasti ada hak milik orang lain yang siapa tahu Allah SWT menyediakannya melalui rejeki kita.

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS: Albaqarah ayat 155).

Jangan goyah, gundah, apalagi gulana ketika pada saat seperti itu kita disalahkan, dicemooh, dihina, dicaci bahkan dimaki-maki atas apa yang telah kita alami. Terima saja, berjalan lurus dengan istiqomah. Semoga niatan ini terus bisa dijalankan oleh saya sendiri.

Sumber yang menguatkan untuk menulis pengalaman ini: status facebook Rendy Saputra, yang dibagikan oleh guru ngaji saya, Arief Sulfiantono pada grup whatsapp NGOPI. Insha Allah bermanfaat.

Suatu komitmen menghadirkan konten yang informatif, edukatif, dan akurat untuk para pembaca. Saya berusaha akan hal itu sampai saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *